Pondok Pesantren At-Tawazun menyelenggarakan upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia pada Minggu (17/8/2028) pagi di Lapangan Asrama Santriwati. Kegiatan dimulai pukul 07.30 WIB dan diikuti oleh seluruh civitas academica At-Tawazun.
Bertindak sebagai Pembina Upacara, Ust. Bambang Margana, S.Pd., selaku Kepala Biro Humas At-Tawazun, yang sekaligus memimpin pembacaan Pancasila dan Teks Proklamasi. Sementara amanat upacara disampaikan langsung oleh Abina Dr. KH. Musyfiq Amrullah, Lc., M.Si., selaku Pimpinan Pondok Pesantren At-Tawazun.
Adapun Pimpinan Upacara dipercayakan kepada santri Zulva Mahareza, sedangkan Petugas Pengibar Bendera Merah Putih adalah Paskibraka MTs At-Tawazun, yang sukses menjalankan tugasnya dengan penuh kedisiplinan dan khidmat. Susunan petugas upacara turut melibatkan para guru dan santri, di antaranya, MC Usth. Rahma Ratu Hikmah & Ananda Dewi Mustika Sari, Pembacaan UUD 1945 Firzahrani Azhar, Pembacaan Doa: Moza Cahaya Mutiara.
Upacara berlangsung khidmat dengan dihadiri jajaran pimpinan pondok dan unit pendidikan, di antaranya Pimpinan Pondok Pesantren At-Tawazun beserta Ibu Nyai, Direktur Pendidikan, Direktur SDM, ADM, dan Kesekretariatan, Kepala Humas dan Publikasi, serta para kepala unit pendidikan dari tingkat PAUD, TPA, SD Plus, MDTA, MTs, MAS, SMA Terpadu, hingga Tahfidz dan Salafiyah.
Selain itu, turut hadir pula Kepala BURTP, Kepala BUMP, serta seluruh dewan guru Pondok Pesantren At-Tawazun. Dalam amanatnya, Abina KH. Musyfiq Amrullah menegaskan bahwa semangat kemerdekaan harus menjadi dorongan bagi santri untuk terus menanamkan rasa cinta tanah air sekaligus mempersiapkan diri sebagai generasi penerus bangsa.
Beliau juga menguraikan makna tema peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia: “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.” Menurutnya, Bersatu berarti para santri harus menjaga ukhuwah, kebersamaan, dan kekompakan dalam menuntut ilmu serta berkontribusi untuk umat. Berdaulat mengajarkan santri untuk mandiri, percaya diri, dan tidak bergantung kepada orang lain, baik dalam berpikir maupun bertindak.
Rakyat Sejahtera menjadi pengingat bahwa ilmu yang dipelajari harus bermanfaat, membawa maslahat, dan menghadirkan kesejahteraan di tengah masyarakat. Indonesia Maju adalah cita-cita besar yang menuntut santri untuk menjadi generasi berdaya saing, berakhlak mulia, dan siap berperan di tingkat nasional maupun global.
“Santri At-Tawazun harus bisa menjadi bagian dari solusi bangsa, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk masyarakat luas. Dengan persatuan, kemandirian, dan ilmu yang bermanfaat, santri akan turut mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera,” pesan Abina.
Apresiasi khusus disampaikan oleh Ust. Ence Suparman, S.Pd.I., Direktur Kesantunan At-Tawazun, kepada para petugas upacara yang telah menjalankan tugas dengan penuh kedisiplinan.
“Saya sangat bangga melihat penampilan Paskibraka MTs At-Tawazun yang sukses mengibarkan Sang Saka Merah Putih dengan gagah dan penuh kehormatan. Begitu juga seluruh petugas upacara lainnya yang kompak dan serius dalam mengemban amanah. Inilah bukti nyata bahwa santri At-Tawazun tidak hanya berprestasi dalam bidang akademik dan keagamaan, tetapi juga mampu menunjukkan jiwa nasionalisme yang kuat,” ujarnya.
Upacara kemudian ditutup dengan doa bersama dan menyanyikan lagu kebangsaan serta lagu perjuangan yang semakin menambah khidmat suasana peringatan kemerdekaan di lingkungan pesantren.
Santri Jadi Garda Nasionalisme: At-Tawazun Rayakan HUT ke-80 RI
