FORMADA Satukan Langkah, Pimpinan Pesantren Alumni Daarul Rahman Mantapkan Persiapan Harlah Emas

Forum Kerjasama Pesantren Daarul Rahman (FORMADA) menggelar rapat koordinasi pada Senin, 18 Agustus 2025 bertempat di Pondok Pesantren Modern Perpaduan Daarul Mughni Al Maliki, Klapanunggal, Bogor. Rapat tersebut membahas sejumlah agenda penting, salah satunya terkait penyelenggaraan Harlah ke-50 Pondok Pesantren Daarul Rahman Jakarta.

Dalam hasil rapat disepakati bahwa pelaksanaan Harlah ke-50 yang semula dijadwalkan pada 6 September 2025 akan diundur ke waktu yang akan diumumkan kemudian. Selain itu, tempat pelaksanaan kegiatan juga mengalami perubahan. Acara yang awalnya direncanakan di kompleks pondok, diputuskan untuk dipindahkan ke Masjid Istiqlal, Jakarta.

Panitia Harlah menyampaikan permohonan maaf atas perubahan tersebut, sekaligus berterima kasih kepada seluruh alumni, santri, serta tamu undangan yang tetap memberikan dukungan penuh demi kelancaran peringatan Harlah ke-50 ini.

“Insya Allah, informasi resmi mengenai jadwal terbaru akan segera kami sampaikan kepada keluarga besar Daarul Rahman, baik alumni maupun masyarakat luas,” demikian disampaikan perwakilan panitia usai rapat.

Acara rapat tersebut turut dihadiri oleh Pimpinan Pondok Pesantren At-Tawazun, Abina Dr. KH. Musyfiq Amrullah, Lc., M.Si., bersama Ibu Nyai Hj. Siti Nurkamilah. Hadir pula Ketua Umum FORMADA, KH. Mustopa Mughni, M.A., yang juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Modern Perpaduan Daarul Mughni Al Maliki, serta sejumlah pimpinan pondok pesantren alumni Daarul Rahman dari berbagai daerah.

Selain membahas Harlah, rapat FORMADA juga menghasilkan sejumlah poin penting terkait peningkatan mutu pendidikan di lingkungan pesantren, antara lain, Dorongan bagi seluruh guru, baik program pemerintah maupun salafiyah, untuk meningkatkan kompetensi dengan penyusunan RPP dan mengikuti workshop serentak FORMADA. Guru diharapkan lebih variatif dalam metode mengajar agar santri tidak jenuh.

Penekanan agar tidak terburu-buru menilai kesalahan santri ketika kualitas belajar menurun, sebab hal itu bisa terkait dengan potensi pedagogik guru yang belum maksimal. Pondok dianjurkan memberikan fasilitas dan kegiatan rekreatif seperti renang, healing, dan botram secara periodik untuk menjaga kenyamanan santri. Motivasi khusus untuk santri kelas akhir (IX) agar melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA/MA/Sederajat (Kelas X, XI, XII atau IV, V dan VI) di lingkungan pesantren, dengan peningkatan kegiatan akademik dan non-akademik yang menarik.

Dengan demikian, rapat Forum Kerjasama Pesantren Daarul Rahman (FORMADA) ini tidak hanya menegaskan komitmen terhadap suksesnya Harlah PP Daarul Rahman ke-50, tetapi juga menjadi momentum evaluasi bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pembinaan santri di seluruh pesantren yang tergabung di dalamnya.

Baca Juga :   Kitab Al-Barzanji Dan Syaraful Anam Temani Santri Merayakan Kelahiran Nabi