Pengasuh dan Santri At-Tawazun Gelar Pertemuan Bulanan: Dari Aspirasi hingga Pesantren Ramah Anak

Pondok Pesantren At-Tawazun kembali menggelar kegiatan pertemuan bulanan antara para pengasuh dengan anak asuhnya. Pertemuan ini menjadi salah satu agenda penting dalam kalender pendidikan pesantren, yang bertujuan memperkuat ikatan emosional, memantau perkembangan santri, serta menanamkan nilai-nilai kemandirian dan tanggung jawab dalam kehidupan berasrama.

Direktur Kesantrian At-Tawazun, Ust. Ence Suparman, S.Pd.I., menyampaikan laporan bahwa seluruh pengasuh mulai dari kelas VII hingga XII, baik putra maupun putri, telah melaksanakan kegiatan ini secara serentak. Pertemuan bulanan kali ini juga menandai perjalanan awal Tahun Ajaran 2025/2026 yang sudah memasuki periode Juli dan Agustus.

Menurutnya, pertemuan bulanan bukan hanya forum evaluasi, tetapi juga sarana komunikasi yang hangat antara pengasuh dan anak asuh.

“Tujuannya agar ada kedekatan, keterbukaan, serta ruang bagi santri untuk menyampaikan aspirasi, kendala, atau pengalaman yang mereka hadapi dalam keseharian di pesantren,” jelas Ust. Ence.

Selain itu, kegiatan ini juga memberikan manfaat dalam membangun kedisiplinan, mempererat rasa persaudaraan, dan memastikan setiap santri mendapatkan perhatian serta pembinaan yang merata. Dengan begitu, santri tidak hanya berkembang secara akademik, tetapi juga dalam aspek karakter dan spiritualitas.

Dalam kesempatan tersebut, Ust. Ence menyampaikan harapan besarnya. Ia berharap pertemuan rutin ini dapat terus berlanjut secara konsisten sebagai jembatan antara pengasuh dan santri.

“Melalui kegiatan bulanan ini, kami ingin melahirkan generasi santri yang berakhlak mulia, disiplin, serta mampu menjaga ukhuwah Islamiyah di lingkungan pesantren. Semoga kegiatan ini memberikan keberkahan dan manfaat yang luas bagi seluruh keluarga besar At-Tawazun,” tuturnya.

Tak lupa, Direktur Kesantrian juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pengasuh yang telah berkhidmat dengan penuh dedikasi dan pengorbanan.

“Pengasuh adalah garda terdepan yang membersamai santri dalam kesehariannya. Saya sangat menghargai pengabdian dan kesungguhan mereka dalam membimbing, mendidik, serta mendampingi anak-anak kita. Semoga Allah memberikan keberkahan, kekuatan, dan balasan terbaik atas setiap amal baik yang mereka lakukan,” ungkapnya penuh rasa syukur.

Sementara itu, salah satu pengasuh, Ust. Ajit Sukma Nugraha, Lc., dalam laporannya menyampaikan bahwa pertemuan bulanan kali ini diisi dengan beberapa arahan dan materi penting, di antaranya:

1. Arahan tentang kerapihan santri, khususnya mengenai kewajiban mencukur rambut bagi santri yang sudah gondrong, demi menjaga disiplin dan keseragaman.

2. Penyusunan jadwal khusus bagi anak asuh yang ingin menghubungi orang tua atau wali santri melalui handphone pengasuh, agar komunikasi tetap teratur dan tertib.

3. Penyampaian aspirasi dan keinginan anak asuh, sehingga tercipta suasana kebersamaan, keterbukaan, dan rasa saling menghargai antara pengasuh dan santri.

4. Rencana kegiatan kebersamaan (healing), yang bertujuan meningkatkan kekompakan, semangat, dan kebahagiaan anak asuh di tengah kesibukan belajar dan beribadah.

5. Sosialisasi Pesantren Ramah Anak, sebagai bentuk komitmen pesantren untuk menghadirkan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan mendidik sesuai prinsip kasih sayang serta penghormatan terhadap hak-hak santri.

“Semua agenda ini diharapkan dapat semakin menguatkan relasi pengasuh dengan anak asuhnya, serta menjadikan pesantren sebagai rumah kedua yang penuh cinta, disiplin, dan keberkahan,” ujar Ust. Ajit.

Baca Juga :   Final At-Tawazun Futsal Competition Season 1 Tahun 2025: SDN Kamarung 1 Juara, SDIT An-Naba Runner-Up