KH. Ma’ruf Amin: Pesantren Harus Bersatu, Bangkit, dan Mandiri

Dalam Pembukaan Halaqah Nasional Pimpinan Pesantren dan Launching LBH PK Tren Indonesia yang digelar di Pesantren VIP Bina Insan Mulia 2, Cirebon, pada Selasa (26/08), Prof. DR. KH. Ma’ruf Amin menyampaikan pesan penting bagi kebangkitan pesantren di Indonesia.

KH. Ma’ruf Amin menegaskan bahwa pesantren harus menjadi lembaga pemersatu, bukan terpecah belah. Perbedaan hanya dibolehkan dalam hal-hal ringan, namun dalam persoalan pokok umat harus bersatu dalam Shibghah Rabbaniyah atau warna Ilahi.

Beliau menekankan pentingnya kebangkitan pesantren melalui peran PK Tren Indonesia sebagai penggerak (munhidl). Pemimpin pesantren, kata KH. Ma’ruf, harus mampu membangkitkan semangat dan memberi dampak nyata bagi umat, bukan sekadar berputar tanpa arah.

Dalam hal kemandirian, ia menyoroti potensi besar lebih dari 42 ribu pesantren di Indonesia. Pesantren harus bangkit secara ekonomi, tidak hanya menjadi konsumen yang memperkaya pihak lain. “Jangan seperti himar yang membawa air namun tetap kehausan,” ungkapnya.

Lebih jauh, KH. Ma’ruf Amin menekankan bahwa ulama Indonesia berjalan di atas dua kesepakatan: Mitsaq Rabbani (perjanjian Ilahi) dan Mitsaq Wathani (perjanjian kebangsaan). Keduanya harus menjadi landasan dalam membangun peradaban baru Indonesia.

Ia juga mengajak umat Islam untuk segera beralih ke ekonomi syariah. Menurutnya, keberadaan bank konvensional hanyalah darurat masa lalu. Kini, saatnya umat kembali ke sistem syariah yang lebih sesuai dengan prinsip Islam.

Acara ini turut dihadiri oleh Sultan Sepuh Kesultanan Cirebon, Prof. DR. KH. Sa’id Aqiel Sirodj, MA., Dr. KH. Ilyas Marwal, D.E.S.A., selaku Ketua Umum PK Tren, Shohibul Ma’had VIP Bina Insan Mulia 2, KH. Imam Jazuli, MA., DR. KH. Marsudi Syuhud selaku Wakil Ketua Umum MUI, Danrem, Dandim, Kapolres Cirebon, Kepala Kanwil Kementerian Agama Jawa Barat, pimpinan ormas se-Jawa Barat, serta para pimpinan pesantren dari berbagai daerah.

Dalam kesempatan bersejarah tersebut, Pimpinan Pondok Pesantren At-Tawazun, Abina Dr. KH. Musyfiq Amrullah, Lc, M.Si juga turut hadir bersama rombongan yang terdiri dari Ust. H. Tata Tajudin, SE., S.Pd.I., Gus Syauqi Liqo’a Robby, SE., serta Gus Ahmad Rajiv Muzakki, Lc., MA. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan penuh terhadap gagasan besar PK Tren Indonesia dalam mewujudkan pesantren yang bersatu, bangkit, dan mandiri.

KH. Ma’ruf Amin menutup dengan penegasan bahwa pesantren harus memberi warna kehidupan bangsa, baik melalui dakwah, pendidikan, maupun ekonomi. “Cita-cita PK Tren Indonesia adalah dari pesantren untuk dunia,” pungkasnya.

Dengan penuh doa dan harapan, KH. Ma’ruf Amin secara resmi membuka Rakernas PK Tren Indonesia perdana yang akan berlangsung selama dua hari penuh.

Baca Juga :   Wali Santri Sampaikan Harapan pada Haflah Iftitah Pondok Pesantren At-Tawazun