Suasana penuh khidmat menyelimuti Auditorium Pondok Pesantren At-Tawazun Kalijati, Ahad pagi (12/10), saat ratusan santri, wali santri, dan masyarakat menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad ﷺ serta Dzikir Akbar Asmaul Husna. Acara ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan keagamaan At-Tawazun dalam menyambut bulan Rabiul Akhir 1447 H.
Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah tokoh penting dan pejabat daerah, di antaranya Asisten Daerah (Asda) II dan III Kabupaten Subang, Sekretaris Umum MUI Kabupaten Subang, pimpinan BAZNAS Kabupaten Subang, Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Subang, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Subang, Camat Kalijati, Kapolsek Kalijati, Kepala KUA Kalijati, Babinsa AD Kalijati Timur, Ketua Umum FORMADA (Forum Kerja Sama Alumni Daarul Rahman), serta pengurus Yayasan At-Tawazun.
Acara diawali dengan pembacaan Ratibul Haddad, Dzikir Asmaul Husna, dan Maulid Diba’ oleh Dewan Guru At-Tawazun yang diiringi Hadrah Al-Mizan At-Tawazun, menciptakan suasana religius dan penuh kekhusyukan. Ust. Fauzi Ridwan, S.H.I. membuka kegiatan dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang menambah semarak spiritual acara.
Asda II Sampaikan Sambutan Bupati Subang
Dalam kesempatan tersebut, Asisten Daerah II Kabupaten Subang hadir mewakili Bupati Subang yang berhalangan hadir karena sedang berada di luar kota. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pesan dan apresiasi dari Bupati Subang atas terselenggaranya kegiatan keagamaan di Pondok Pesantren At-Tawazun.
“Pemerintah Kabupaten Subang memberikan apresiasi yang tinggi kepada pesantren-pesantren yang terus berperan aktif dalam membangun karakter bangsa. Kegiatan seperti ini adalah bentuk nyata sinergi antara pendidikan dan keagamaan dalam memperkuat moral generasi muda,” ucapnya.
Rangkaian acara berlanjut dengan tiga ceramah utama dari para ulama dan tokoh nasional.
Ceramah pertama disampaikan oleh KH. Asep Nurzaman, yang dikenal sebagai Kyai Jaka Tingkir Subang, dengan gaya khasnya yang tegas dan menggugah semangat jamaah.
Ceramah kedua disampaikan oleh Ketua MUI Pusat, KH. Muhammad Cholil Nafis, Lc., M.A., Ph.D., yang menyoroti makna syukur atas diutusnya Nabi Muhammad ﷺ sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Sementara ceramah ketiga disampaikan oleh Syekh Fadi Fuadi Alamande, yang juga memimpin doa penutup.
Dari ketiga penceramah tersebut, mengalir pesan yang senada: umat Islam harus senantiasa bersyukur atas nikmat besar Allah SWT yang telah mengutus Nabi Muhammad ﷺ untuk memperbaiki akhlak manusia dan menjadi rahmat bagi semesta alam.
Para ulama juga menegaskan pentingnya meneladani akhlak dan sunnah Nabi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, mereka mengingatkan bahwa pesantren memiliki peran besar dalam membentuk karakter dan akhlak anak bangsa.
“Pesantren adalah warisan Nabi Muhammad ﷺ. Karena Nabi tidak mewariskan harta benda, tetapi ilmu melalui para ulama. Dan para ulama itu tumbuh dan dibina di pesantren. Maka, sangat tepat jika para orang tua memondokkan anaknya di pesantren, tempat yang mendidik manusia menjadi berilmu sekaligus berakhlak,” ujar KH. Muhammad Cholil Nafis dalam tausiyahnya.
Sebelumnya, Pimpinan Pondok Pesantren At-Tawazun, Dr. KH. Musyfiq Amrullah, Lc., M.Si., dalam kalimat tasyakurannya menegaskan bahwa Maulid Nabi merupakan momentum besar untuk bersyukur.
“Dengan Maulid Nabi, kita diingatkan untuk bersyukur kapan pun dan di mana pun. Karena di antara rahmat Allah yang paling besar adalah diutusnya Nabi Muhammad ﷺ, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Yunus ayat 58,” tuturnya.
Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh tamu undangan, jamaah, dan wali santri atas kehadiran serta dukungan mereka.
“Kami mohon maaf jika ada kekurangan dalam penyambutan. Semoga kebersamaan kita hari ini menjadi sebab turunnya berkah dari Allah SWT,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum FORMADA, KH. Musthofa Mughni, M.A., menyampaikan apresiasi atas perkembangan Pesantren At-Tawazun yang dinilainya rapi, modern, dan representatif.
“Alhamdulillah, kami bangga karena At-Tawazun menjadi salah satu pesantren rujukan alumni Daarul Rahman dari 124 pesantren se-Indonesia. FORMADA akan mendukung peningkatan kreativitas santri dengan memberikan bantuan videotron ukuran 4×2 meter agar santri lebih kreatif dan produktif. Santri keren!” ujarnya penuh semangat.
Melalui peringatan Maulid Nabi dan Dzikir Akbar ini, Pondok Pesantren At-Tawazun kembali meneguhkan peran strategisnya sebagai benteng moral dan spiritual masyarakat Subang. Pesan yang mengemuka dari seluruh rangkaian acara adalah bahwa pesantren tidak hanya lembaga pendidikan, tetapi juga penjaga nurani bangsa dan penerus warisan Rasulullah ﷺ.
Peringati Maulid Nabi dan Dzikir Akbar, Pondok Pesantren At-Tawazun Subang Teguhkan Syiar Cinta Rasul
