Pimpinan At-Tawazun: Pendidikan Butuh Sinergi Pondok dan Wali Santri

Suasana penuh kekhidmatan menyelimuti Auditorium Pondok Pesantren At-Tawazun pada Ahad pagi ini (10/8), saat digelar Haflah Iftitah dan Silaturahmi antara Pengurus Ponpes At-Tawazun dengan para wali santri tahun pelajaran 2025–2026. Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB ini diawali dengan Dzikir Akbar Asmaul Husna dan Pembacaan Maulid Diba’, menghadirkan lantunan doa dan shalawat yang menghangatkan hati seluruh hadirin.

Hadir dalam kesempatan tersebut Pimpinan Pondok Pesantren At-Tawazun, Camat Kecamatan Kalijati, Kapolsek Kecamatan Kalijati, Dewan Pembina Yayasan At-Tawazun, Dewan Guru, serta ratusan wali santri beserta santriwan-santriwati.

Dalam sambutannya, pimpinan pondok pesantren At-Tawazun, Abina Dr. KH. Musyfiq Amrullah, Lc, M.Si., menyampaikan bahwa silaturahmi ini bukan sekadar pertemuan rutin, melainkan ikatan hati yang menguatkan hubungan antara pesantren, wali santri, dan para santri itu sendiri.

“Silaturahmi adalah pintu keberkahan. Dari sinilah lahir saling pengertian, dukungan, dan kerja sama dalam mendidik generasi penerus umat,” ujarnya.

Beliau menegaskan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Thalabul ‘ilmi faridhatun ‘ala kulli muslim” menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim. Namun, kewajiban ini menurutnya harus diiringi kesungguhan, kesabaran, dan kedisiplinan.

“Keberhasilan santri tidak hanya diukur dari kepintaran, tetapi dari kemampuannya menjaga waktu, mematuhi aturan, dan menghormati guru. Disiplin adalah pintu menuju kesuksesan, dunia dan akhirat,” tegasnya.

Pondok Pesantren At-Tawazun sendiri mengedepankan pendidikan yang utuh, mencakup IQ (Intelligence Quotient), EQ (Emotional Quotient), dan SQ (Spiritual Quotient). Menurut beliau, IQ membekali santri kemampuan berpikir, EQ membentuk keterampilan mengelola emosi, dan SQ meneguhkan iman serta akhlak mulia.

Acara ini juga menjadi ajang perkenalan civitas pesantren, mulai dari Dewan Guru, pengasuh harian santri, hingga tim pengelola kegiatan akademik, ekstrakurikuler, dan ibadah. Bahkan, pengelolaan menu makan santri juga dipaparkan, disusun dengan memperhatikan gizi, kesehatan, dan keberagaman hidangan agar santri tumbuh sehat dan kuat.

Dalam kesempatan tersebut, pimpinan pesantren juga menegaskan visi besar Ponpes At-Tawazun “Terwujudnya Lembaga Pendidikan yang menghasilkan Generasi sebagai Abdullah dan Khalifatullah serta Khairunnas anfa’uhum linnas.”

Beliau menjelaskan bahwa visi ini bermaksud membentuk santri sebagai Abdullah, hamba Allah yang taat, Khalifatullah, pemimpin yang memakmurkan bumi, dan Khairunnas anfa’uhum linnas, manusia terbaik yang memberi manfaat sebesar-besarnya bagi sesama. Tujuannya adalah melahirkan generasi yang seimbang antara iman, akhlak, kecerdasan, dan kepedulian sosial.

Menutup sambutannya, beliau mengingatkan tentang kemuliaan dua golongan yang dijanjikan pahala mengalir tanpa putus: mereka yang bersungguh-sungguh menuntut ilmu dan mereka yang membiayai penuntut ilmu.

“Bapak/Ibu wali santri adalah bagian dari golongan yang dimuliakan Allah, karena telah menginfakkan harta dan tenaga demi pendidikan anak-anak kita,” pungkasnya.

Acara Haflah Iftitah ini menjadi awal tahun pelajaran baru yang sarat makna, memadukan kehangatan silaturahmi, semangat menuntut ilmu, dan komitmen bersama membentuk generasi shalih, cerdas, dan bermanfaat bagi agama, bangsa, dan kemanusiaan.


Baca Juga :   Menuju Kampus Unggul: STEINU Subang Jalani Akreditasi Lembaga oleh BAN-PT