Santri pondok pesantren At-Tawazun Kalijati mengikuti kegiatan Batsul Masail antar Pesantren Se-Kabupaten Subang yang digelar di Pondok Pesantren Nurul Anwar Mubtadi’ien Wera, Subang pada Sabtu malam (21/12).
Kegiatan yang digagasan oleh KH. Jejen Zenal Mufid selaku pimpinan pondok pesantren sekaligus ketua LBM PWNU Jawa Barat bertujuan sebagai ajang silaturahmi antar pesantren.
Selain itu bertujuan sebagai salah satu sarana bagi para santri untuk belajar bediskusi, saling bertukar fikiran dan belajar memecahkan problematika yang muncul di masyarakat.
batsul masail juga sebagai media melatih keberaniaan santri dalam berpendapat dan merupakan lahan belajar secara praktek. Menurut beliau kedepanya kegiatan batsul masail antara pesantren ini akan diadakan setiap satu bulan sekali.
Pondok pesantren At-Tawazun mendelegasikan Ust. Hisyam Subekti, S.Pd.I, Ust. Ajit Sukma Nugraha, Lc, Ust. Makruf, Ust. Tino Pramono, Ust. Rafly Firmansyah dan dua santri, diantarnya Hafidz dan Ahmad Fauzi Ridwan.
Batsul masail mengangkat tema pembahasan Hukum Kebersihan Masjid yang di rumuskan oleh Gus Jamal dari LBM PWNU Jawa Barat. Pertanyaan yang diajukan, antara lain menurut perspektif fiqih, bagaimana kesucian masjid tersebut dan bagaimana hukum tidak menggunakan alas kaki sebagaimana deskripsi diatas?
Berikut deskripsi masalah, diantara sekian banyak kebiasaan santri ketika ada di pondok pesantren adalah nyeker (tidak menggunakan alas kaki), baik ketika jalan-jalan di lingkungan pondok pesantren atau ketika masuk kamar mandi seperti yang dilakukan Zaid ketika akan melakukan shalat Dzuhur di masjid. Ia dengan santainya berjalan tanpa alas kaki dan langsung ke masjid, hal ini membuat beberapa tamu merasa risih akan kesucian masjid tersebut, terlebih jika musim hujan.