Sejarah Pondok Pesantren At-Tawazun
Tantangan pada masa sekarang ini meniscayakan seseorang mempunyai kualitas ilmu pengetahuan dan moral yang baik. Kualitas ilmu pengetahuan diantaranya didapat dari lembaga pendidikan. Sementara moral yang baik bisa didapat dari materi dan pembinaan pelajaran agama.
Untuk itulah Pondok Pesantren At-Tawazun hadir, berangkat dari niat untuk meningkatkan kualitas generasi melalui sistem pendidikan dengan mengaksentuasikan pendidikan pada ilmu pengetahuan dan akhlaq yang melahirkan generasi yang tangguh dan istiqomah menghadapi perubahan zaman, mampu bersaing dalam dunia yang sudah mengglobal ini.
Secara historis Pondok Pesantren At-Tawazun lahir sejak pertama kali KH. Musyfiq Amrullah, Lc., M.Si menerima tanah wakaf sebesar 4714 m2 oleh wakif yang bernama H.Uzeir Chuzaeri pada tahun 2001, lalu dimulailah peletakan batu pertama dan pembangunan Pondok Pesantren At-Tawazun pada bulan Juli 2002/Sya’ban 1423 H. Areal tanah wakaf bertambah sekitar 480 m2 dari keluarga Alm. Bapak M. Jaja dan Ibu Siti Rohaeni dan 3490 m2 dari warga masyarakat Pondok Pesantren At-Tawazun. Dan juga ada perluasan tanah wakaf 560 m2 , 700 m2 , 336 m2, 84 m2 dan 280 m2 hasil uang wakaf santri. Dengan total jumlah tanah yang dimiliki Pondok Pesantren At-Tawazun sekitar 10.644 m2. Pondok Pesantren At-Tawazun pertama kali membuka lembaga pendidikan tingkat MTs At-Tawazun pada tahun 2003 dengan jumlah santri yang mukim hanya 7 santri, ditambah pengajian salafiyah malam dari warga sekitar pondok sebanyak 25 santri. Dan saat Pondok Pesantren At-Tawazun akan membuka lembaga pendidikan baru yaitu At-Tawazun Tahfidz untuk tingkat sekolah dasar yang bertempat di daerah Sadayu kalijati Barat. Adapun At-tawazun Tahfidz berlokasi diatas tanah wakaf dengan luas 7385,8 m2 wakaf dari H. Aef Saefurrahman sebesar 1000 m2 dan sisanya wakaf dari masyarakat dan untuk jalan sebesar 366,8 m2.
Dengan visi dan misi yang jauh ke depan, Pondok Pesantren At-Tawazun hadir dalam rangka menyiapkan generasi yang siap menghadapi perubahan zaman yang sangat cepat dan mengglobal seperti saat ini.
Sesuai dengan namanya at-tawazun yang artinya adalah “keseimbangan”, Pondok Pesantren At-Tawazun menerapkan tiga sistem pendidikan dengan memadukan sistem pendidikan Modern (bahasa arab-inggirs dan tahfidz), salafiyah (kitab kuning) dan kurikulum pemerintah. Sistem ini disebut dengan “TRISULA PENDIDIKAN”.
Kurikulum yang menjadi ruh sekaligus kekuatan pondok senantiasa direvisi dan diperbaharui, sesuai dengan tuntutan dan perkembangan pendidikan dengan tanpa menapikan nilai-nilai agama serta tradisi kepesantrenan. Usaha ini mendapat sambutan baik dan hangat dari berbagai kalangan masyarakat sehingga banyak yang menitipkan dan mempercayakan pendidikan putra-putrinya di Pondok Pesantren At-Tawazun.
Diusianya yang relative masih muda, Pondok Pesantren At-Tawazun mengemban amanah dan tanggung jawab pendidikan yang begitu berat dengan jumlah santriawan dan santriwati yang mencapai 700an. Oleh sebab itu, disiplin dalam pengasuhan, pembinaan serta pendidikan dilakukan dengan sistem 24 jam serta melibatkan guru-guru yang ahli dan berpengalaman dibidangnya.
Walaupun demikian, perjalanan Pondok Pesantren At-Tawazun tidak selamanya berjalan mulus tanpa masalah. Halangan dan rintangan justru membuat At-Tawazun sekarang menjadi besar karena dapat belajar dari setiap kesalahan dan selalu memperbaiki kekurangan serta tidak lelah dalam mengejar ketertinggalan. Sarana pembelajaran terus diperbaiki, kegiatan belajar mengajar (KBM) terus ditingkatkan dan disiplin guru dan santri dimaksimalkan, sekalipun masih jauh dari memadai.
Pada saat ini yang dibutuhkan adalah menjaga kepercayaan masyarakat luas dengan memberikan pelayanan pendidikan dan pengajaran yang tentunya seusia dengan tuntutan zaman, mengelola disiplin di segala bidang sebagai penopang laju pendidikan menuju kesuksesan serta berusaha yang diiringi doa agar At-Tawazun menjadi sosok pesantren yang bermanfaat dan barokah serta selalu mendapat ridho Allah SWT dalam setiap langkahnya. Amin Ya Rabbal Alamin.