Drama Ekspedisi Malam PPSA Ke-22: Latihan Mental, Semua Peserta Selamat

Kegiatan Perkemahan Pramuka Santri At-Tawazun (PPSA) Ke-22 yang berlangsung di Bumi Perkemahan At-Tawazun 2 Sedayu pada Sabtu malam (27/9/2025) diwarnai momen penuh dramatisasi saat agenda Ekspedisi Malam digelar.

Sebelum peserta diberangkatkan, panitia sengaja menciptakan suasana menegangkan dengan menyampaikan cerita fiktif seputar jalur ekspedisi yang disebut “angker”. Untuk memperkuat suasana, salah seorang panitia bahkan berpura-pura menjadi mediator yang seolah dirasuki makhluk halus penunggu jalur tersebut.

Ketua Panitia, Kak Dede Rusdiyanto (Kak Derus), menegaskan bahwa semua aman dan tidak ada peserta yang mengalami kesurupan. Drama tersebut sengaja dibuat untuk melatih mental dan keberanian para peserta.

“Tujuannya, kami ingin semua peserta memiliki keberanian dan mental yang kuat. Yang terpenting adalah soal keimanan, di mana hanya Allah SWT yang patut ditakuti, dan hanya kepada-Nya kita memohon perlindungan. Apalagi peserta kita adalah santri yang sudah terbiasa membaca Ratibul Haddad, Ratibul Atas, dan dzikir perlindungan lainnya,” jelas Kak Derus.

Ia menambahkan, meski penuh drama, seluruh peserta akhirnya diberangkatkan satu per satu. Hanya mereka yang sedang sakit yang dipisahkan untuk mendapatkan perawatan khusus dari panitia. PIC Ekspedisi Malam, Kak Indro, juga mempertegas bahwa kegiatan berjalan dengan sangat baik sesuai rencana.

“Tidak ada peserta yang kesurupan, cedera, ataupun terluka. Semua berhasil menyelesaikan jalur dengan penuh keberanian. Bahkan banyak yang terlihat semakin percaya diri setelah melalui tantangan ini,” ungkap Kak Indro.

Sebelum keberangkatan, panitia juga menekankan kepada peserta untuk tetap tenang, banyak berdoa, dan yakin pada perlindungan Allah SWT. Alhamdulillah, ekspedisi malam berjalan dengan lancar hingga seluruh peserta kembali dengan selamat.

Salah seorang peserta, Dayyan, mengaku awalnya merasa takut karena suasana yang dibuat cukup mencekam. Namun setelah dijalani, ia merasa semakin percaya diri.

“Awalnya deg-degan, apalagi ceritanya serem banget. Tapi setelah jalan, saya jadi lebih berani. Ternyata benar kata panitia, kalau kita banyak berdoa dan yakin sama Allah, insyaAllah semua aman,” ujar Dayyan penuh semangat.

Ekspedisi malam ini pun menjadi pengalaman berkesan bagi para santri, bukan hanya sebagai ajang keberanian, tetapi juga penguatan spiritual bahwa iman dan doa adalah perlindungan terbaik dalam setiap langkah.

Baca Juga :   Santri Ponpes At-Tawazun Ikuti Bahtsul Masail Antar Pesantren se-Kabupaten Subang