Santri Pondok Pesantren At-Tawazun menunjukkan semangat baru dalam menghadapi tantangan era digital dengan aktif membangun kompetensi di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Di tengah gelombang revolusi industri 4.0, para santri tidak hanya fokus pada pendalaman ilmu agama, tetapi juga dibekali keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Sebagai pesantren yang mengusung pendidikan terpadu, At-Tawazun terus mendorong integrasi antara nilai-nilai keislaman dan kemajuan teknologi. Hal ini diwujudkan melalui berbagai program pelatihan digital dasar, pengenalan perangkat lunak produktivitas, hingga literasi media sosial.
“Kami ingin para santri mampu menjawab tantangan zaman dengan ilmu dan keterampilan. Penguasaan teknologi adalah bekal penting di era ini, dan pesantren harus menjadi tempat yang melahirkan generasi yang paham agama sekaligus melek digital,” ujar Ust. Azis Satori, S.Pd., Direktur Pendidikan At-Tawazun.
Melalui kegiatan pembelajaran TIK, para santri dikenalkan pada penggunaan komputer, internet sehat, desain konten islami, serta dasar-dasar komunikasi digital. Tak hanya itu, pembinaan karakter dan etika digital juga menjadi bagian penting dari proses pendidikan ini.
“Kami tidak hanya ingin santri pintar teknologi, tapi juga bijak menggunakannya. Dunia digital butuh anak-anak muda yang berakhlak dan mampu memberi manfaat lewat karya-karya positif,” tambah Ust. Azis.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pesantren dalam menyiapkan generasi Qur’ani yang siap bersaing di era global. Santri At-Tawazun diharapkan mampu menjadi pelopor dakwah digital serta agen perubahan di masyarakat berbasis teknologi informasi.
Dengan dukungan penuh dari para pendidik dan pengasuh, At-Tawazun berkomitmen menjadikan pesantren sebagai pusat pendidikan yang adaptif, relevan, dan unggul di tengah dinamika zaman.
