Tiga Pesantren Wakili Subang di Ajang MQKN 2025, Santri At-Tawazun Ikuti Seleksi CBT Nasional

Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementerian Agama Kabupaten Subang memberikan dukungan penuh kepada tiga pondok pesantren yang terpilih mewakili Kabupaten Subang dalam ajang Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) 2025. Ketiga pesantren tersebut yaitu: Ponpes Minhajut Tholibin (Patokbeusi), Ponpes At-Tawazun (Kalijati) dan Ponpes At-Istiqomah (Tanjungsiang).

Kepala Seksi PD Pontren Kemenag Subang, Drs. H. Hasanudin, M.M., menyampaikan rasa bangga atas pencapaian tersebut dan berharap para peserta dapat mengharumkan nama Kabupaten Subang di ajang nasional.

Kepala Salafiyah Ponpes At-Tawazun, Ust. Muhammad Subhan, turut menyampaikan rasa syukurnya:

“Alhamdulillah, santri Pondok Pesantren At‑Tawazun mendapatkan kehormatan untuk menjadi salah satu dari wakil Subang dalam event MQKN 2025. Semoga ini menjadi penyemangat bagi santri-santri kita dalam belajar dan menjadi pengalaman luar biasa di event tingkat nasional ini.”

Sementara itu, Ust. Hisyam Subekti, S.Pd.I, selaku Wakil Kepala Salafiyah Ponpes At-Tawazun menjelaskan bahwa santri At-Tawazun yang dikirim telah mengikuti proses seleksi berbasis Computer Based Test (CBT). Ia menyampaikan nama-nama peserta sebagai berikut:

Pertama, Marhalah Ula Kitab Safinatunaja atas nama: Nazhfa Alika Qhoirunissa Al Afuwu dan Virgie Arsyaddykha Wijaya. Kedua, Kitab Jurumiyah atas nama Muhammad Ali Rido dan Andini Nurohamah. ketiga, Marhalah Wustho Kitab Fathul Qorib atas nama Aqila Aribahtunnisa dan Wafi Azmi Aulia. Keempat, Kitab Arbain Nawawiyah atas nama Rifqoh Malika Rohman dan Muhammad Arif Sukandar Putra. Kelima, Kitab Ta’limul Muta’allim atas nama Lorita Duwi dan Ferdi Dwi Kusuma.

Ust. Hisyam juga menjelaskan bahwa ajang MQKN merupakan kompetisi nasional yang diinisiasi oleh Kementerian Agama RI untuk menguji kemampuan santri dalam membaca, memahami, serta menyampaikan kandungan kitab kuning.

“Melalui CBT, seleksi awal dilakukan langsung oleh pusat dengan standar nasional. Ajang ini menunjukkan bagaimana pesantren saat ini mampu mengintegrasikan tradisi keilmuan klasik dengan teknologi modern,” jelasnya.

Adapun tahapan seleksi nasional yang diinformasikan dalam workshop sosialisasi via Zoom Meeting pada Jumat, 13 Juni 2025 oleh Kemenag Pusat, diikuti oleh sekitar 9.000 santri dan mahasantri se-Indonesia. Berikut jadwal lengkap tahapan seleksi CBT: 26–28 Mei 2025: Pengumuman peserta yang berhak ikut CBT. 2–5 Juni 2025: Workshop, sosialisasi teknis, dan simulasi. 9–21 Juni 2025: Pelaksanaan ujian CBT serentak. 22–24 Juni 2025: Penarikan hasil CBT oleh panitia pusat. 25–27 Juni 2025: Pengumuman 3 peserta terbaik putra/putri tiap majelis.

Ust. Hisyam berharap, sistem baru ini tidak hanya menjadikan MQK sebagai ajang pelestarian kitab kuning, tetapi juga sebagai simbol bahwa pesantren mampu bersaing di era digital dengan pendekatan yang adaptif dan profesional.

Baca Juga :   Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1446 H : Meningkatkan Iman dan Taqwa dengan Mengikuti Jejak Nabi Muhammad SAW